<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/9838259?origin\x3dhttps://cintaku-be.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 

Derita Wahyuni Sebelum Ajal Menjemput | Thursday, January 06, 2005


Derita Wahyuni Sebelum Ajal Menjemput

Mulutnya Tiba-Tiba Mengeluarkan Cacing

TUBUH gadis cilik itu tampak tergolek pada sebuah tempat tidur di lorong poliklinik di Kecamatan Lamno, Aceh Jaya. Kelopak matanya terbuka sedikit, tetapi tatapan matanya tampak kosong.

Dari mulut gadis berusia 10 tahun itu tak henti-hentinya keluar busa berwarna putih kekuningan. Meski sudah diseka dengan tisu, buih itu muncul lagi. Wajahnya cantik, tubuhnya mungil. Tetapi, di tangan, kaki, dan lehernya tampak beberapa luka terbuka. Kulit tubuhnya mengeriput karena terbakar matahari.

Wahyuni namanya. Dia tak bereaksi saat dipanggil. Tetapi, sesekali tampak air mata menetes ke pipinya. Seorang ibu tampak menemaninya, sambil sesekali menyeka mulutnya yang terus mengeluarkan busa.

Laki-laki yang ditunjuknya sedang menemui dokter relawan dari Partai Keadilan Sejahtera dan Global Rescue yang hari itu tiba dari Banda Aceh. Laki-laki itu, Ibrahim namanya, juga kehilangan istri dan anaknya yang ditelan ombak. Tetapi, dialah yang menemukan Wahyuni. "Sekarang saya hanya punya mamak dan Wahyuni ini," ujarnya.

Ketika bencana datang, Ibrahim tergulung ombak dan tak sadarkan diri. Begitu sadar, dia sudah berada di tepi sawah, sekitar tiga kilometer dari rumahnya. Dia mencoba mencari anak dan istrinya, tetapi tidak satu pun berhasil dia temukan.

Sekitar lima kilometer menjelang rumah orangtuanya di Lamno, dia menemukan seorang gadis kecil tergeletak di tepi hutan. Tennyata anak itu Wahyuni, keponakannya. "Saya gendong Wahyuni kemari dan saya serahkan ke dokter di poliklinik," ujar Ibrahim.

Wahyuni tidak bereaksi apa-apa ketika dia digendong pamannya, Ibrahim, naik ke atas truk menuju lapangan bola di depan Kantor Koramil Namro.

Setelah empat hari tergeletak di poliklinik dengan perawatan seadanya, Wahyuni, serta 13 korban lain yang kondisinya parah dievakuasi ke Banda Aceh, 4 Januari lalu.

Perwira kesehatan TNI AD Mayor dr Malissa yang tiba tanggal 2 Januari langsung meminta korban yang terluka parah dievakuasi ke Banda Aceh untuk dirawat di RS Kesdam, satu dari dua rumah sakit yang tersisa di Banda Aceh.

Busa berwarna putih terus keluar dari mulut Wahyuni ketika dia dinaikkan ke atas helikopter Sea Hawk milik tentara AS yang datang untuk memberikan bantuan mi instan dan biskuit. Begitu tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Wahyuni langsung dilarikan ke RS Kesdam Banda Aceh ditemani relawan asal Universitas Atmajaya Jakarta.

Mulut Wahyuni tiba-tiba mengeluarkan cacing, begitu dokter menyeka dan membuka mulutnya di rumah sakit. Seorang dokter dibantu beberapa relawan medis langsung menanganinya begitu Wahyuni dimasukkan ke unit gawat darurat. Cacing di perutnya sudah naik ke mulutnya, begitu kata tenaga medis yang menanganinya.

Wahyuni terkena pnumonia parah. Paru-parunya kemasukan air laut dalam jumlah yang cukup banyak. "Air asin lebih membahayakan jika masuk ke dalam paru-paru. Apalagi jika da menelan air dan gelombang tsunami yang juga penuh pasir dan lumpur," ujar Muzal Kadim, dokter anak yang menjadi relawan dari Ikatan Dokter Indonesia.

Tetapi, takdir menentukan lain. Malam harinya, beberapa jam setelah dirawat, Wahyuni mengembuskan napas terakhir. Seperti banyak warga Aceh lainnya, Wahyuni hanya menambah panjang daftar korban bencana di Aceh yang terus berjatuhan.kcm

Banjarmasin Post

*************************
Created at 1:40 PM
*************************

 
welcome


hello

MENU

HOME

Cinta Ku

Cinta - Al- Qur'an & Hadist

Cinta - Artikel

Cinta - Berita

Cinta - Busana & Perkawinan

Cinta - Cerita

Cinta - Doa

Cinta - Kecantikan

Cinta - Kesehatan

Cinta - Liputan Khusus

Cinta - Masakan & Minuman

Cinta - Musik

Cinta - Muslimah

Cinta - Puisi

Cinta - Rukun Iman & Islam

Links


Archieve

December 2004[x] January 2005[x] August 2005[x]