<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/9838259?origin\x3dhttps://cintaku-be.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 

MAHARANI NYANGKUT DI TANGGA MESJID | Wednesday, January 05, 2005


MAHARANI NYANGKUT DI TANGGA MESJID

MAHARANI, gadis kecil berusia 2 tahun 3bulan pagi itu baru saja lepas dari gendongan ibunya, Ny G.Pratiwi. Ia lalu bermain dengan pengasuhnya. Tertawa sambil berlari-lari dihalaman rumah.
Namun keceriaannya pada Minggu pagi itu mendadak sirna. Tubuh kecil itu mendadak digulung ombak ketika bencana Tsunami menerjang kawasan Banda Aceh. Ayahnya Erwin dan ibunya yang tengah berada didalam rumah tentu saja terkejut. Sambil mencoba menyelamatkan diri, keduanya pun lantas berteriak memanggil-manggil Maharani. Dari kejauhan mereka melihat bagaimana sang ayah beserta pengasuhnya digulung ombak besar.Tubuhnya timbul tenggelam.

Baru, ketika ombak mulai surut, Erwin mencari anaknya. Tanpa disangka tanpa diduga, anaknya nyangkut di tangga mesjid. Dalam kondisi masih hidup, meski seluruh tubuhnya dibalut lumpur. Demikian juga pengasuhnya. Keduanya masih hidup. Kebesaran Tuhan kembali diperlihatkan. Padahal orang-orang disekeliling mereka banyak yang tewas.

Maharani pun kemudian dibawa ke pos kesehatan terdekat. Dari situ lantas dirujuk ke Jakarta karena kondisinya yang lemah dan sesak nafasnya. "Infeksi saluran nafasnya sudah akut, makanya langsung dibawa ke Jakarta," tutur Erwin, warga Banda Aceh.

Berulangkali Erwin dan Pratiwi menangisi kondisi anaknya. Perutnya membuncit dan kedua matanya hanya terbuka setengah. Sementara nafasnya tersengal-sengal. Tubuhnya nyaris tak bergerak. Hanya dadanya yang turun naik.

Berbagai peralatan menempel di tubuh si kecil. Mulai dari alat pacu jantung, alat bantu pernafasan hingga selang infus. Namun kondisinya belum juga membaik setelah tiga hari dirawat di ruang ICU rumah sakit Ibu dan Anak Harapan Kita.

Kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan Meuthia Farida Hatta, Erwin menjelaskan anaknya memang terlambat dibawa ke Jakarta. "Kami dibawa oleh sebuah LSM kesini. Entah nanti biayanya darimana," lanjut Erwin.

Selain Maharani, di RSAB Harapan Kita masih ada tiga bayi lagi yang merupakan korban bencana Tsunami Aceh. Namun tiga bayi lainnya dalam kondisi baik. Sedang dua bayi sebelumnya yakni Desi dan Rohmat telah meninggal dunia.

Poskota Online

*************************
Created at 10:34 PM
*************************

 
welcome


hello

MENU

HOME

Cinta Ku

Cinta - Al- Qur'an & Hadist

Cinta - Artikel

Cinta - Berita

Cinta - Busana & Perkawinan

Cinta - Cerita

Cinta - Doa

Cinta - Kecantikan

Cinta - Kesehatan

Cinta - Liputan Khusus

Cinta - Masakan & Minuman

Cinta - Musik

Cinta - Muslimah

Cinta - Puisi

Cinta - Rukun Iman & Islam

Links


Archieve

December 2004[x] January 2005[x] August 2005[x]