Selalu Teringat Teriakan Minta Tolong Kedua Anaknya | Wednesday, January 19, 2005
Selalu Teringat Teriakan Minta Tolong Kedua Anaknya
Nenah Ingin Pulang ke Bandung
BERIBU cerita duka seakan tak pernah berhenti mengalir dari bumi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Di balik cerita-cerita lara itu, siapa sangka apabila salah satu di antaranya menimpa warga Jawa Barat yang semula tinggal di Jln. Linggawastu No. 130 A-25 RT 01/16, Wastukancana Kota Bandung. Orang yang sedang dirundung malang itu adalah Nenah Hanefi (39) warga Leung Bata Timur, Lorong Nya Aling No. 42 Kota Banda Aceh.
Betapa tidak, akibat gelombang tsunami, ibu asal Bandung itu kehilangan dua putranya yakni Sukri Heryansyah (18) dan Taufikurohman (14) dalam waktu sekejap. Hingga sekarang peristiwa tersebut seakan tidak mau lenyap dari benak Nenah. Lambaian tangan serta teriakan minta tolong kedua anaknya pada saat-saat terakhir mereka mau berpisah, terus menghantui dirinya.
Kondisi psikis Nenah pun menjadi terganggu. Dia kini harus menjalani terapi khusus di Medan agar psikisnya kembali ke semula.
Ya, kisah nestapa itu dituturkan langsung oleh Husni Johan (43) yang tiada lain adalah suami Nenah sendiri. Husni menganggap perlu membagi cerita duka yang menimpa istrinya tersebut, kerena merasa terharu atas kehadiran para relawan asal Jawa Barat yang gigih membantu korban gempa dan tsunami.
"Ketika melihat ada relawan mengenakan baju bertuliskan Jawa Barat, dia menangis terisak-isak. Bahkan kepada para relawan dia mengutarakan keinginannya untuk kembali ke Bandung," tutur Husni Johan (43), suami Nenah ketika dihubungi di Posko Bantuan Jawa Barat untuk korban gempa dan tsunami di Leumboro Banda Aceh, Senin (17/1).
Menurutnya, Nenah pertama kali menginjakkan kaki di bumi Banda Aceh pada tahun 1986. Waktu itu Nenah mengikuti dirinya yang ditugaskan mengajar di sekolah kejuruan di Banda Aceh.
Buah dari perkawinan mereka dikaruniai lima orang putra, masing-masing Sukri Heryansyah, Taufikuroman, Alfizar Fikri, Aris Munandar, dan Ilham Yunaldi. Selama berpuluh-puluh tahun mereka hidup dengan damai dan sejahtera di Kota Banda Aceh. Bahkan, dari hasil jerih payah mencari nafkah di Banda Aceh, mereka mampu membangun rumah di Lorong Nya Aling Jln. Leung Bata Timur. Dalam waktu-waktu luang, mereka menghabiskannya untuk bercengkerama di rumah tersebut, hingga akhirnya datang malapetaka yang pasti tidak akan terlupakan seumur hidup.
Pada Minggu 26 Desember 2004, dua dari lima putra mereka lenyap tersapu tsunami. Demikian pula rumah mereka tempat bernaung dari panas dan hujan ikut rata dengan tanah kerena tergerus gelombang pasang.
Sehari setelah kejadian jenazah Taufikurohman berhasil ditemukan. Namun jenazah kakaknya hingga kini masih belum diketahui secara pasti.
Diceritakan, pada saat kejadian sebenarnya mereka sedang berkumpul bersama di dalam rumah sambil menonton acara televisi. Ketika sedang asyik-asyiknya tiba-tiba bumi berguncang. Sambil meneriakkan takbir mereka sekeluarga berhamburan ke luar untuk menyelamatkan diri.
Namun belum lagi reda rasa kaget mereka, terdengar teriakan-teriakan lain yang lebih menyayat hati. Semua warga yang berhamburan ke luar tiba-tiba lari terbirit-birit, karena melihat ada air setinggi pohon kelapa mengejar mereka.
Menurut Johan, melihat hal itu secara reflek dia segera meraih anak-anaknya yang masih kecil untuk mencari perlindungan ke tempat yang aman. Sementara dua anaknya yang sudah sedikit besar diperintahkan berlari sendiri.
Pilihan Husni Johan dan Nenah jatuh ke ruangan Masjid Al'Badar yang terletak sekira 150 meter dari rumah mereka. Ternyata pilihan mereka berlindung di tempat ibadah sangat tepat. Sebab ketika air mulai naik, mereka pun sudah berhasil naik ke langit-langit masjid yang memang lebih tinggi dari bangunan-bangunan lain.
Sayangnya, nasib dua anak mereka yang lain tidak semulus nasib adik-adiknya. Sebelum keduanya berhasil menyusul, sebuah gelombang besar talah menghantam tubuh mereka dan menghanyutkannya entah ke mana. Husni dan Nenah tidak bisa berbuat banyak, karena mereka pun harus menjaga nasib anak-anaknya yang masih kecil.
Akhirnya mereka hanya bisa menatap pilu bencana yang menimpa kedua anak-anaknya. Dalam hati kecil mereka terus-menerus memanjatkan doa agar kedua anaknya bisa selamat. Akan tetapi, Tuhan berkendak lain. Esoknya, Taufikurohman ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Sementara Sukari Hernansyah hingga kini belum ditemukan. Sukri dilaporkan kepada petugas sebagai salah satu korban hilang dalam bencana tersebut.
Menangis tersedu-sedu
Peristiwa gempa dan tsunami yang telah merenggut nyawa ke dua anaknya, membuat Nenah bertapakur. Dia pun kemudian teringat akan ibunya, Nunung yang tinggal di Jln. Linggawastu Kota Bandung. Karena impitan derita yang terlalu menekan pikirannya, Nenah sering kali mencucurkan air mata.
Begitu juga ketika dia melihat para relawan asal Jawa Barat bekerja membantu para korban, air matanya tidak terbendung. Dia menangis sesenggukan sambil mengutarakan keinginannya untuk pulang ke Bandung. Namun apa daya, jangankan untuk ongkos ke Bandung, semua harta benda termasuk rumahnya lenyap disapu tsunami.
Akibatnya dia hanya bisa memohon kepada relawan untuk menyedikan tiket ke Bandung. Melihat hal itu, para relawan Jawa Barat yang dikoordinasi oleh Rumah Zakat Indonesia Dompet Sosial Ummul Qurro (RZI DSUQ), berinisiatif mengumpukan uang secara suka rela. Akhirnya dalam waktu singkat terkumpul uang sebesar Rp 2,5 juta yang rencananya akan diserahkan kepada Nenah.
Diharapkan, Nenah yang tengah dirundung duka itu bisa menginjakkan kakinya lagi di Bumi Parahiyangan untuk bertemu dengan ibunya.
"Kami akan segera menyerahkan uang tersebut setelah Ibu Nenah pulang dari Medan. Dan kami pun berdoa agar Ibu Nenah sekeluarga diberi kekuatan batin dalam menerima semua takdir Allah tersebut," tutur Asep Mulyadi, Ketua Pelaksana Posko Jabar Peduli Aceh, di Leumbaro. (Dodo R./Marsis S.)*** http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0105/20/cinta02.htm
*************************
Created at 2:58 PM
*************************
|
|
welcome
hello
MENU
HOME
Cinta Ku
Cinta - Al- Qur'an & Hadist
Cinta - Artikel
Cinta - Berita
Cinta - Busana & Perkawinan
Cinta - Cerita
Cinta - Doa
Cinta - Kecantikan
Cinta - Kesehatan
Cinta - Liputan Khusus
Cinta - Masakan & Minuman
Cinta - Musik
Cinta - Muslimah
Cinta - Puisi
Cinta - Rukun Iman & Islam
Links
Archieve
December 2004[x] January 2005[x] August 2005[x]
|
|