<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/9838259?origin\x3dhttps://cintaku-be.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 

Warga Aceh Terapung di Lautan | Tuesday, January 11, 2005


Warga Aceh Terapung di Lautan

TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur: Seorang warga Aceh Jaya, korban gelombang tsunami 26 Desember 2004, ditemukan dalam keadaan hidup. Dia bernama Ari Afrizal, 22 tahun, asal Desa Kabong, Krueng, Aceh Jaya. Ari ditemukan kapal berbendera Oman, Al-Yamamah di Pulau Nicoba di Lautan Hindia, Senin (10/1) kemarin. Demikian informasi yang diperoleh Tempo dari Kepala Bidang Penerangan Kedutaan RI di Kuala Lumpur Budhi Rahardjo, Selasa (11/1) siang ini.

Menurut Budhi Rahardjo, Bidang Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menerima telepon dari seorang wartawan Malaysia yang menginformasikan ada seorang warga Indonesia asal Aceh ditemukan oleh kapal kontainer milik negara Oman, Al-Yamamah. Kapal tersebut --setelah menemukan warga Aceh-- merapat di Pelabuhan Klang Barat, Selangor.

Mendengar informasi itu, pihak kedutaan bergegas ke Pelabuhan Klang, untuk memastikan informasi tersebut. Sampai di Pelabuhan Klang, para diplomat langsung naik ke atas kapal dan bertemu dengan Ari.

Menurut Ari, dia dihantam ombak besar ketika sedang bekerja membangun rumah di Aceh Jaya. Hari pertama, Ari hanya berusaha bertahan dengan berpegangan pada sebatang kayu. Baru pada hari kedua, dia merasa terbantu karena menemukan sampan tua.

Dengan modal sampan tua itu lah, Ari bertahan di laut selama 14 hari. Selama tiga hari, Ari sempat makan kelapa tua yang terapung. Tapi setelah itu Ari tidak pernah makan apa-apa hingga dia ditemukan di lautan Hindia. "Tiap hari saya berdoa semoga panjang umur dan bisa ketemu keluarga," kata Ari seperti dikutip harian Kosmo, Malaysia, Selasa (11/1).

Lebih lanjut, Ari menceritakan, setiap hari dia berpapasan dengan kapal tetapi tak satupun yang mengetahui keberadaan Ari. Baru ketika berpapasan dengan kapal Al-Yamamah, Ari berhasil memancing perhatian seorang kru kapal dengan melampaikan tangan dan berteriak minta tolong.

Ari yakin, keluarganya di Aceh Jaya selamat dari bencana tsunami, karena mereka tinggal di dataran tinggi.

Ari adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Bapaknya bekas sopir.

Kini Ari dirawat di Hospital Tengku Ampuan Rahimah kota Klang Selangor. Walaupun keadaan fisiknya tampak sehat, tapi Ari tetap mendapat perawatan yang memadai. "Kami khawatir dia mengalami trauma karena lama di dalam laut," kata Budi.

Untuk sementara ini, Ari belum diizinkan bertemu siapa-siapa termasuk wartawan.

KBRI juga akan mencoba menghubungi posko-posko di Aceh atau di Jakarta untuk mencari informasi tentang keluarga Ari dan mengabarkan keadaan Ari.

*****

*************************
Created at 5:54 AM
*************************

 
welcome


hello

MENU

HOME

Cinta Ku

Cinta - Al- Qur'an & Hadist

Cinta - Artikel

Cinta - Berita

Cinta - Busana & Perkawinan

Cinta - Cerita

Cinta - Doa

Cinta - Kecantikan

Cinta - Kesehatan

Cinta - Liputan Khusus

Cinta - Masakan & Minuman

Cinta - Musik

Cinta - Muslimah

Cinta - Puisi

Cinta - Rukun Iman & Islam

Links


Archieve

December 2004[x] January 2005[x] August 2005[x]