<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/9838259?origin\x3dhttps://cintaku-be.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 

Wartawan JP Masih Labil | Sunday, January 09, 2005


Wartawan JP Masih Labil

MEDAN - Wartawan Jawa Pos Riznal Faisal, 37, saat ini dirawat di RS Herna, Medan. Kondisinya cukup memprihatinkan. Selain kornea mata yang mengalami kerusakan, paru-parunya bermasalah. Bedasarkan diagnosis, paru-parunya terlalu banyak kemasukan air laut. Selain itu, terdapat sejumlah luka di sekujur tubuhnya.

Pasir dan air laut yang mempunyai kadar garam tinggi terlalu banyak masuk ke tubuh Riznal. Saat digulung tsunami, dia memang sempat hanyut empat kilometer dari rumahnya. Dia selamat setelah tersangkut pohon.

"Paru-parunya terlalu banyak kemasukan air laut. Selain itu, Riznal susah mendengar karena gangguan di telinga," ujar dr Dwi Siahaan, dokter yang merawatnya, kepada wartawan koran ini Agus Wahyudi di RS Herna kemarin.

Jawa Pos kini berupaya membawa Riznal ke Jakarta atau Surabaya agar mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Tapi, dia tetap bertahan dirawat di Medan. Wartawan yang dikenal bersahabat itu mengaku tidak mau meninggalkan Aceh terlalu jauh karena masih berharap bisa bertemu dengan istri dan anaknya yang hilang saat diterjang tsunami. "Selain itu, keluarga di Aceh tak mau jauh-jauh dengan Bang Riznal," kata Iskandar, salah seorang famili Riznal. Namun, Jawa Pos tak akan putus asa membawa Riznal ke Surabaya. Utusan Jawa Pos tetap berusaha membujuk Riznal agar bersedia diterbangkan ke rumah sakit terbaik di Surabaya. "Bang, saya di sini saja. Saya ingin bertemu keluarga saya," kata Riznal dengan terbata, sambil menggamit tangan Agus Wahyudi.

Tampaknya, psikis Riznal begitu terpukul. Maklum, selain kehilangan istri dan anak, keluarga adiknya juga hilang. Kampungnya, Desa Kaju, Aceh Besar, rata dengan tanah. Yang tertinggal hanya fondasi rumah beserta puing-puing.

Menurut Direktur Jawa Pos Nany Wijaya, Riznal harus mendapatkan perawatan intensif di Surabaya. Sebab, di Surabaya ada alat canggih untuk membersihkan paru-paru dan lambung. "Demi masa depannya, Riznal tetap kita bujuk harus ke Surabaya atau Jakarta. Semua biaya ditanggung perusahaan," ujarnya.

"Keluarga Riznal yang akan menemaninya di Surabaya juga akan kami tanggung," tambah Nany. (aw)

www.jawapos.com

*************************
Created at 4:28 AM
*************************

 
welcome


hello

MENU

HOME

Cinta Ku

Cinta - Al- Qur'an & Hadist

Cinta - Artikel

Cinta - Berita

Cinta - Busana & Perkawinan

Cinta - Cerita

Cinta - Doa

Cinta - Kecantikan

Cinta - Kesehatan

Cinta - Liputan Khusus

Cinta - Masakan & Minuman

Cinta - Musik

Cinta - Muslimah

Cinta - Puisi

Cinta - Rukun Iman & Islam

Links


Archieve

December 2004[x] January 2005[x] August 2005[x]